Kurikulum Merdeka Tingkatkan Kemampuan Siswa : Kejar Ketertinggalan Pembelajaran Akibat Pandemi

Kurikulum Merdeka Tingkatkan Kemampuan Siswa : Kejar Ketertinggalan Pembelajaran Akibat Pandemi

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka atau sebelumnya disebut Kurikulum Prototipe pada Februari lalu. Kurikulum diluncurkan untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran di Indonesia. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, ketertinggalan pembelajaran terjadi karena pandemi Covid-19 yang telah melanda selama dua tahun terakhir. "Terdapat banyak riset yang menyebutkan bahwa siswa di Indonesia masih rendah dalam pemahaman literasi dan matematika dasar. Kurikulum Merdeka berupaya meningkatkan kemampuan siswa di Indonesia," ujar Anindito, Selasa (26/4). "Banyak riset dan studi termasuk PISA (sebelum pandemi) yang memperlihatkan peserta didik kita belum bisa memahami bacaan sederhana dan menerapkan konsep matematika dasar," tambahnya. Anindito menjelaskan, selama pandemi Covid-19 krisis pembelajaran diperparah dengan hilangnya pembelajaran dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran. Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan, Kurikulum Merdeka akan memberikan fleksibilitas terhadap pembelajaran. Kurikulum Merdeka, lanjut dia, bisa mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah. “Kita memberikan fleksibilitas, Kurikulum Merdeka ini sudah kita tes di 2.500 sekolah penggerak, namanya dulu Kurikulum Prototipe,â€ kata Mendikbudristek. (bbs/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: